Hore ...! Musim Durian Tiba, Saatnya Berpesta!
Hai, Bloggers!
Di Muara Teweh lagi banjir durian. Di mana-mana ada durian. Semua dijual dengan harga yang bervariasi, antara Rp. 5000,-/ buah, hingga Rp.20.000/buah.
Bahkan, menurut tetangga seberang rumah, yang tahun ini ikutan latah menjadi penjual durian. Harga durian di kampung lebih mengejutkan lagi, yaitu cuma Rp. 1500,- saja/ buah. Saingan sama harga bayam, atau kangkung. Betul-betul tak berharga sama sekali
Makanya, jika di tahun-tahun sebelumnya, setiap kami beli durian paling 2-3 buah saja sekali beli, untuk tahun ini, sekali beli minimal 4 buah. Murah banget soalnya. Sampai aku yang biasanya paling kuat makan sebuah sehari, tahun ini makannya bisa sampai 2 buah sehari. Alasannya, mumpung murah, sayang dong kalau makannya cuma sedikit.
Sayangnya, putra semata wayang kami, Danish, enggak suka durian. Jangankan mau mencicip, mencium baunya saja dia mengeluh, "Aduh, Mamak, pusing kepalaku cium bau durian ini" protesnya kesal. Membuatku tak bisa menahan diri intuk menggodanya. "Mamak makan durian, ah! Abis itu baru cium, Danish" ujarku sambil tertawa. Kontan saja dia berlari menjauh sambil menjerit-jerit. "Enggak mau dicium, jangan!" Katanya. Ketidaksukaan Danish pada durian ini, juga sering menjadi bulan-bulanan mertua dan ipar-iparku. Mereka sengaja mencolek sedikit durian, kemudian dioles di bibir Danish. Alhasil yang bersangkutan kesal bukan kepalang. Hehe!
Tapi ada enggak enaknya juga, sejak banjir durian. Jadi kesulitan mendapatkan ikan, karena hampir semua penjual ikan yang biasa, pindah profesi menjadi pedagang durian. Aduh! Agak sedikit merepotkan kalau begini ceritanya. Masa, lauk makan harus diganti durian?
Mengakibatkan harga ikan mahal dan pilihannya pun tidak banyak. Kalau biasanya, ikan sungai besar berbagai varian seperti jelawat, patin, lawang, lais, pipih, tapah, dan lain sebagainya mudah dijumpai. Saat ini, ikan-ikan tersebut macam menghilang dari dunia. Entah migrasi kemana. Hanya ikan laut saja yang tersisa, itu pun dengan kondisi sudah tak segar lagi, mengingat Muara Teweh sangat jauh dari laut.
Untungnya, musim durian tidak terjadi sepanjang tahun. Jadi, meskipun harga ikan pepuyu 1/2kg lebih mahal dari durian 1/2 lusin. Ya, dinikmati saja. Ikannya dibeli saja walaupun mahal, dan jangan lupa nikmati juga pesta duriannya, mumpung jumlahnya membludak dan harganya yang murah. Belum tentu tahun-tahun mendatang harganya semurah ini. Iya, kan?!
#postingan ini diikutsertakan pada tantangan one day one posting bersama Estrilook Community.
#Day1
6 komentar
Hi,mb salam knal, ya. Duh, murahh bangeet, andai dekat, ya.
ReplyDeleteSalam kenal juga mbak, iya, murah banget durian di sini. Tengkiyu sudah mampir, ya��
ReplyDeleteSama juga dengan di Singkawang, durian dimana-mana, dan murah
ReplyDeleteIya bu. Banjir durian tahun ini,puas rasanya makan durian😃
DeleteSama juga dengan di Singkawang, durian dimana-mana, dan murah
ReplyDeleteSalam kenal mba, wah masyaa Allah duren nya ..
ReplyDelete