Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis dengan Mengikuti Berbagai Kelas

by - Monday, January 14, 2019

Saat ini aku memang lagi fokus belajar menulis. Agar tulisanku semakin membaik, aku sengaja mengikuti berbagai kelas. Mulai kelas menulis artikel, kelas menulis cerita anak dan yang terakhir menulis cerita fiksi.



Walaupun, sudah pernah mengikuti kelas menulis artikel, dan jebol media di Joeragan Artikel. Bahkan, tulisanku pun sempat tayang sebanyak 4x di takaitu.

Aku tetap ingin menambah ilmu dan meningkatkan kemampuan menulis artikelku, supaya bisa menembus media yang lebih besar. Oleh karena itu, aku pun mengikuti kelas menulis artikel yang diselenggarakan oleh Estrilook

Mengapa aku mau repot-repot belajar menulis artikel, padahal aku tahu persis, target yang ingin kucapai dalam dunia menulis, hanyalah ingin menulis buku dan antologi saja.

Namun, aku tetap memutuskan belajar menulis artikel, siapa tahu ilmu yang kudapat berguna ketika memutuskan ingin mendapat penghasilan dari menulis, dan menulis artikel bisa ditekuni untuk tujuan tersebut. Para seniorku telah membuktikannya.

Aku juga mencoba menulis cerita anak. Memang aku ada niatan, suatu hari kelak aku ingin menulis buku buat anak. Tujuan paling utamanya, sih, sebagai tanda kasih kepada putra semata wayangku, Danish.

Kebetulan, beberapa waktu yang lalu ada iklan yang menawarkan belajar menulis cerita anak. Aku langsung berminat. Apalagi pas tahu, Wonderland Family  sebagai penyelenggara bekerja sama dengan Elexkidz salah satu penerbit mayor. Tanpa berpikir panjang, aku langsung mendaftar.

Waktu itu, kami mendapat tugas membuat cerita anak, dengan panjang tulisan maksimal 400 kata, dan bagi yang naskahnya terpilih akan dijadikan antologi.

Masalahnya, aku belum punya pengalaman sama sekali dalam menulis cerita anak, dan sedikit kesulitan saat harus menciptakan konflik. Ditambah, cerita yang harus disetor adalah fabel. Kendati demikian, aku tetap mencoba menulis dan berhasil mengumpulkan naskahku tepat waktu.

Sampai saat ini aku masih belum tahu, apakah naskahku menjadi salah satu yang lolos atau tidak. Apa pun hasilnya, aku sudah siap. Kalau naskahku diterima, tentu saja aku gembira sekali, tulisanku terbit di penerbit mayor. Tapi kalau pun tidak lolos, aku tidak berkecil hati. Akan terus mencoba dan mencoba lagi.

Untuk yang terakhir, aku juga mengambil kelas fiksi. Alasanku mengikuti kelas ini, karena merasa kesulitan saat menulis fiksi. Padahal, aku suka baca novel, seharusnya aku punya gambaran bagaimana membuat cerita tersebut.

Saking inginnya bisa membuat fiksi, aku bahkan mengikuti dua kelasnya. Ada yang belajarnya bulan ini dan ada juga yang bulan April nanti.

Lucunya, sudah tahu enggak bisa bikin cerita fiksi, aku malah nekat ikut menulis antologi romance. Terbingung-bingung saat premisku dinyatakan lolos, dan harus putar otak saat diminta menyetor outline. Mungkinkah aku mampu merampungkan tantangan kali ini? Biarlah waktu yang menjawabnya. Tugasku hanyalah berusaha sekuat tenaga.

#Postingan ini diikutsertakan pada tantangan one day one posting bersama Estrilook Community

#day14


You May Also Like

0 komentar