Momok itu Bernama Bantat

by - Saturday, October 20, 2018

Akhirnya jadi juga bikin donat untuk Danish. Padahal berjanjinya sejak dua hari lalu. Berhubung bahan-bahannya belum tersedia, ditambah si emak lagi terserang virus malas. Membuat eksekusi pembuatan donatnya baru dilakukan hari ini.



Semoga hasilnya tak mengecewakan.

Mengingat riwayat bebikinanku yang sering gagal. Aku harus menyiapkan hati, menghadapi segala kemungkinan. Jangan sampai gara-gara membikin donat justru terkena hipertensi.

Dulu, kupikir nge-baking itu mudah saja. Kurang lebih sama lah dengan belajar memasak. Yang penting bahan dan takarannya pas, pasti sukses. Pada prakteknya, tidak semudah yang kubayangkan juga. Nyatanya, tak terhitung berapa kali percobaanku gagal.

Hitung saja, sudah tiga kali membuat bolu gulung, hasilnya selalu tak sesuai harapan. Macam-macam problemnya, letak oven yang miring lah, durasi memanggangnya kurang lama lah, sampai kebanyakan mengolesi topping mengakibatkan rasa yang kelewat manis.

Itu belum termasuk dua kali gagal bikin cake orange. Membuat teman yang memberikan resep berseloroh, sedih ngeliat cake kesukaan anak-anaknya dirusak oleh tanganku. Hehe.


Dan masih banyak lagi yang gagal.

Padahal semua instruksi pembuatan sudah mengikuti perintah. Entah mengapa ada saja salahnya. Rasanya, mau menangis bergulung-gulung, dah. Lelah mental, bah!

Untungnya, pembuatan donat malam ini cukup sukses. Walaupun penampakannya kurang cantik, setidaknya adonan yang mengembang dengan baik, menghasilkan donat yang renyah.

Ya, lumayan lah!

#Postingan ini diikutsertakan pada one day one posting bersama Estrilook Community


You May Also Like

2 komentar

  1. Memang sebelum berhasil kadang perlu jatuh dulu mbak berkali-kali :D Sy tak terhitunga berapa kali gagal bikin roti, tapi nggak nyerah akhirnya ketemu juga resep yang pas :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak, gagal memang bikin frustrasi tp karena pingin bisa, mau gak mau harus terus latihan. Tengkiyu udah mampir mbak Muyassaroh

      Delete