4 Aktivitas Yang Membuatku Tetap Bahagia
Dear Bloggers!
Selamat datang di blog aku ya ...
Mau cerita dulu ni...
Tugas ibu rumah tangga itu sejujurnya nggak berat-berat amat, tapi kalo dikatakan membosankan, iya. Karena yang di kerjakan dari bangun tidur sampai tidur lagi, ya itu-itu saja. Beberes rumah, memasak, ngurus anak, mencuci, melipat dll. Aktivitasnya berputar-putar disitu saja.
Kegiatannya monoton dan rentan membuat stress.
Makanya, kalau ada keterampilan penting yang harus dimiliki para emak, adalah kemampuan untuk selalu merasa bahagia. Dalam artian si emak wajib mengetahui dan menguasai cara membahagiakan dirinya sendiri.
Soal metodenya bagaimana terserah masing-masing orang.
Nah, kalau aku, ada 4 aktivitas yang terbukti cukup membantuku melewati saat-saat membosankan ketika menjadi ibu rumah tangga.
1. Nonton
Aku suka nonton. Soal jenis tontonan yang sering dinikmati, ya tergantung apa yang tersedia saja. Adanya film hollywood ya nonton hollywood. Kalo pun, toh, adanya cuma film India, meski harus bersabar dengan lagu-lagu dan adegan peluk tiang listrik itu ya hajar saja lah. Yang penting nonton. Sedangkan, untuk jenis tontonan yang paling sering dinikmati, yaitu drama korea.
Jika ada yang bertanya, mengapa aku suka nonton drama korea? Sebenarnya, aku pun bingung harus menjawab apa, karena memang nggak ada alasan khusus.
Aktor dan aktrisnya ganteng dan cantik-cantik, dengan kemampuan akting yang lumayan serta jalan cerita yang nggak muter kesana kemari. Cukuplah sebagai alasan kalau drama korea itu, menghibur! Bukankah, tujuan nonton film atau drama memang untuk mencari hiburan? Soal ada nilai-nilai kebaikan yang bisa di petik, itu urusan kesekian. Prinsipnya, jika hendak mencari moral value, jangan nyari di drama, tapi nonton aja ceramah agama. Pasti ketemu, dah.
2. Membaca
Aku lumayan suka membaca. Tapi, bukan buku yang berat-berat juga, sih. Aku hanya membaca buku-buku yang mudah diserap otakku atau sekalian saja bacaan yang menghibur. Biasanya, kalau pergi ke toko buku, aku akan membeli 3 macam buku yang ku klasifikasikan kedalam 3 tingkatan. Bacaan ringan seperti novel, bacaan sedang semisal buku-buku ilmiah populer, dan untuk bacaan beratnya, aku biasanya membeli buku agama.
Aku suka banget baca novel. Kebiasaanku kalau lagi malas membaca buku yang berat-berat, atau pas lagi ingin memanjakan diri, aku baca novel. Dan genre yang paling ku sukai adalah novel historical romance, cerita dengan latar kehidupan tempo dulu. Sedangkan salah satu novel kesukaanku adalah pride and prejudice karyanya Jane Austen.
Suatu ketika aku pernah membaca novel sambil di temani setumpuk tisu bekas pakai. Membuat suamiku yang baru pulang dari kantor merasa bingung bercampur was-was. Ada apa gerangan? Mengapa banyak sekali tisu bekas pakai berserakan. Dan makin bingung saat menatap wajah istrinya, Mengapa matanya sembab? Macam habis nangis meraung-raung. Ada apa? Manakala tahu istrinya habis nangis gara-gara baca novel, dia tak mampu lagi menahan diri. Suamiku tertawa terbahak-bahak, sambil berujar " kalo melihat muka sembabmu itu, mana ada yang menyangka kamu lagi baca novel, yang ada orang malah mengira dirimu habis di gebuk suami "
Dan aku yakin kesukaanku pada novel sebagai salah satu penyebab aku nggak lulus tes CPNS. Ceritanya, aku ikut tes CPNS di Kabupaten Paser dan sedang menjawab soal-soal psikotest. Terhanyut dengan pertanyaan jebakan yang melenakan. Sampailah aku pada pertanyaan begini. Apa jenis buku yang anda sukai? Dan tanpa ragu, aku memberikan jawaban terjujurku. Yaitu, Novel. Jawaban yang sukses membuat namaku tidak nongol di papan pengumuman kelulusan. Hiks
3. Menulis
Menulis salah satu hobi yang ku sukai sejak dulu, tapi tidak pernah ku tekuni dengan serius. Alih-alih belajar sungguh-sungguh tentang menulis, aku malah sibuk gonta-ganti bisnis yang justru terbukti bukan bidangku, dan mengabaikan saja kebiasaanku menulis. Alhasil, ya seperti ini. Aku tidak sampai kemana-mana. Bisnis tak kunjung sukses dan kemampuan menulisku pun jalan di tempat.
Padahal, kalau mau menengok sejenak kedalam hati, aku pasti akan mendapati, bahwa menulis adalah satu-satunya bidang yang justru sudah kulakukan sejak dulu.
Buatku, menulis itu selain menyenangkan juga bisa sebagai sarana penyembuhan. Tidak semua, lho, apa yang kita rasakan harus di utarakan. Apalagi, jika berkaitan dengan pelepasan emosi negatif seperti marah atau kecewa. Untuk alasan-alasan tertentu, dari pada dibicarakan biasanya lebih memilih diam. Nah! Kalau sudah begini, rasa yang ada dalam dada lebih baik ditulis saja. Dari pada jadi penyakit. Mau isinya sumpah serapah atau sanjungan setinggi langit, selama bentuknya masih tulisan, dan tidak sampai ke tangan orang yang dimaksud, ya terserah aja. Namanya juga melampiaskan uneg-uneg. Ya, suka-sukanya kita ajalah.
4. Memasak/ bebikinan
Sama seperti ketiga hobiku yang sebelumnya, memasak juga membuatku bahagia. Percayalah! Saat hati terasa berat, dan berlalunya hari terasa melelahkan. Tidak ada yang lebih tepat membayar semua itu, kecuali makanan enak.
Dan mau makan enak ya harus masak.
Walau percobaan dapurku sering gagal. Cake yang selalu bantat, masakan yang keasinan, kebanyakan atau kekurangan bumbu. Aku tetap suka memasak. Memasak itu buatku, ibarat rekreasi. Apalagi kalau bebikinannya sukses, dan orang-orang yang menyantapnya suka. Wah! Rasanya puaaas banget. Happy-lah pokoknya.
Oke ya, dears. Itu 4 aktivitas yang membantuku tetap happy walau hanya menjadi ibu rumah tangga. Mari kita gali kebahagiaan kita masing-masing dengan fokus pada apa yang kita sukai, dan tidak menjadikan hidup orang lain sebagai standar kebahagiaan. Selamat berbahagia ya
#Postingan ini diikutsertakan dalam tantangan yang diselenggarakan oleh Estrilook Community
2 komentar
Ikut banyak komunitas juga membantu supaya tidak mudah stress lho, Mbak. Ibu rumah tangga kan yang biasa dihadapi itu lagi itu lagi. Kalau punya banyak teman, hidup jadi lebih berwarna gitu
ReplyDeleteOh, iya betul bu, macam gabung di Estrilook Community ini ya. Makasih masukannya mbak😊
Delete