facebook instagram twitter youtube rss linkedin
  • Home
  • Inspirasi
  • Life Style
    • Parenting
    • Food
    • Travel
  • Writing
  • About Me
  • Contact
Powered by Blogger.

Golde Kindangen's Blog


Alhamdulillah. Lega hati karena mendapat kabar buku soloku sedang menuju proses screening oleh pihak penerbit, dan mereka berjanji akan kembali memberi kabar jika tahap screening sudah selesai.

Sumber Foto. Pexels.com
Oke, baiklah. Urusan terbitnya buku solo, ya, tunggu saja berita selanjutnya dengan sabar. Berdoa saja, semoga prosesnya lancar. Aamiin.

Nah, sebaiknya Aku ngomong soal calon antologiku yang lain saja, yaitu, antologi cerita anak kerja sama antara iidn (ibu-ibu doyan nulis) bersama penerbit Najmu Book.

InsyaAllah ini antologi cerita anakku yang pertama. Iya, dari empat calon antologi yang Aku terlibat sebagai penulis di dalamnya. Dua antologi merupakan cerita anak. Beda dengan status yang  kubagi sebelumnya, yang merupakan cerita anak versi fabel. Sedangkan yang ini cerita anak biasa.

Dalam antologi cerita anak kali ini kuberi judul "Liburan Tak Terlupakan" tentang petualangan tiga orang anak bernama Odena, Edi dan Fat yang tersesat di hutan saat hendak berlibur ke rumah datok Belian di desa Tembire. Cerita ini terinspirasi dari kisah nyata masa kecilku, yang sering menghabiskan waktu bermain di hutan

Aku memang tertarik menulis cerita anak. Kejadiannya bermula saat menonton drama korea berjudul "She was pretty". Di drama tersebut selain bercerita tentang romance segi empat antara tokoh-tokohnya. Juga menyelipkan tentang impian tokoh utama perempuan si Kim Hye Jin mengenai mimpinya menulis buku anak.

Jujur, Aku terpengaruh. Tanpa sadar Aku membatin " Sepertinya akan sangat menyenangkan kalau Aku bisa menulis cerita anak." Menyelipkan pesan-pesan kebaikan melalui cerita, terkhusus untuk putra semata wayang kami.

Iya. Sejak saat itu salah satu impianku adalah menulis buku cerita anak. Kendati belum punya gambaran harus memulai dari mana, Aku berharap suatu saat akan bertemu jalan keluarnya. Dan sebelum itu terjadi Aku ikut antologi-nya saja dulu. Itung-itung selain melenturkan otot tangan, melatih kepekaan,  juga untuk meningkatkan jam terbang menulis.

#SETIP day23
Friday, March 29, 2019 No komentar

Ini dunia, bukan surga dan bukan neraka. Namanya saja dunia, makanya mustahil hidup kita selalu bahagia, dan bila menderita akan terus menerus hidup menderita.
Sumber Foto. Pexels.com

Dunia itu ya begitu. Bahagia, senang, dan derita, duka nestapa, kecewa silih berganti saja.

Bagusnya ya memang tak perlu terlalu serius menanggapi kejadian-kejadian didalamnya. Supaya kalau lagi bahagia tidak lupa daratan. Lupa bersyukur. Begitu juga kalau lagi sedih tidak sampai putus asa.

Yang terpenting setiap mengalami kejadian baik senang maupun susah tak pernah lupa menyertakan Allah SWT dalam menikmatinya.

Yang menganugerahi nikmat itu Allah. Boleh jadi untuk mendapatkanya kita memang bekerja keras. Banting tulang. Jungkir balik. Tapi diatas semua itu jangan lupa jika Allah tidak berkenan dengan usaha kita semua usaha bisa saja sia-sia. Allah yang memudahkan urusan kita. Bukan kitanya yang hebat itu.

Dan jangan salah...

Nikmatpun termasuk ujian. Sudahkah bersyukur atau belum?

Sudahkah nikmat yang diterima dijadikan sarana mendekat padaNYA?

Demikian juga kalau lagi tertimpa kemalangan bukan berarti akhir dunia. Kemalangan itu bukan tanda Allah tak cinta.

Memang. Sudah lumrah juga kalau semua orang lebih memilih ujian berupa nikmat dari pada ujian kesengsaraan. Siapa yang suka menderita? Jawabnya pasti tak ada yang mau.

Tapi logika Allah yang jiwanya kita ada ditanganNYA itu berbeda dengan manusia.

Manusia maunya senang terus. Happy terus.

Sementara Allah itu maha penyayang terhadap hamba-hambanya. Memberi kita kemalangan justru untuk menyelamatkan kita. Karena seringnya manusia baru ingat Allah kalau menderita.

Kemalangan membuat kita ingat dan kembali padaNYA. Bersimpuh, bersujud. Berpegangan lagi dengan Allah.

Bukankah orang yang selamat itu yang berpegangan erat dengan Allah?

Dengan kemalangan kita diingatkan kembali bahwa hidup di dunia ini sementara saja. Cepat atau lambat, suka atau pun tidak kita akan kembali ke kampung akhirat kita. Tempat abadi yang sebenarnya.

Allah dengan sayang seolah-olah mengingatkan. Please deh! Jangan terlalu tertipu dengan dunia ini. Mbok ya sedang-sedang saja menanggapi kejadian didalamnya.

Hendak selamat dari tipuan dunia? Berpegang teguhlah pada taliKU. Pada agamaKU.

Demikianlah kira-kira.

Wallahu'alam bishowwab

#menulisebagaipengingatdiri

#SETIP day22
Friday, March 29, 2019 No komentar

Salah satu tempat ziarah yang wajib di kunjungi ketika kita berada di tanah suci adalah gunung tsur. Sekilas tak ada yang istimewa dengan tempat ini.

Jabal Tsur

Sejauh mata memandang yang terlihat hanya gugusan beberapa gunung besar dan kecil yang memanjang dan sambung menyambung satu sama lain. Tak ada pepohonan. Tak ada padang sabana, semak belukar. Yang ada hanya bebatuan.

Tapi pernah terjadi peristiwa besar disini.

Tanah yang tandus ini. Pegunungan yang isinya hanya bebatuan ini, adalah saksi sejarah bahwa islam pernah mengalami titik nadir disini.

Telah 13 tahun sejak pertama kali Rasulullah SAW menerima wahyu dan berdakwah kepada penduduk Mekkah. Selama itu pula beliau menerima semua perlakuan buruk orang kafir Quraisy tanpa amarah apalagi patah semangat. Meski beliau ditekan, ditentang, dihina beliau tetap berdiri sendiri menentang kekafiran tanpa bantuan dari luar.

Hingga akhirnya...

Perintah hijrah itu turun juga. Melalui malaikat jibril Rasulullah menerima perintah untuk hijrah. Nabi Muhammad SAW pun hijrah dengan ditemani
Abu Bakar As Siddiq RA.

Saat melarikan diri dari kejaran kaum kafir Quraisy yang hendak membunuhnya. Rasulullah bersembunyi di gua tsur yang letaknya di puncak gunung tsur ini.

Begitu dekatnya baginda Rasulullah dengan musuh. Begitu gentingnya nasib islam disini. Jika saja para pemburu itu menengok kebawah niscaya mereka akan melihat Rasulullah dan Abu Bakar yang sedang bersembunyi disana. Pasti Rasulullah SAW akan tertangkap. Jika itu terjadi entah bagaimana nasib agama dan pemeluknya ini di kemudian hari.

Namun syukur alhamdulillah, Allah yang maha kuasa tak mengizinkan para pembuat makar itu berhasil melakukan rencana jahat mereka, Allah mengirimkan pertolongannya berupa sarang laba-laba dan sarang burung merpati yang menutupi mulut gua.

Membuat para pemburu berkesimpulan bahwa tak mungkin Rasulullah bersembunyi di situ. Kalau ada yang memasuki gua, sarang laba-laba dan sarang burung merpati itu pasti sudah rusak.

Demikianlah. Para pemburu akhirnya menjauh dan Rasulullah SAW serta Abu Bakar pun selamat.

Rasulullah SAW dan Abu Bakar bersembunyi di gua tsur selama 3 hari. Untuk urusan logistik mereka tidak kekurangan karena setiap sore Asma Binti Abu Bakar selalu mengantarkan makanan bersama Abdullah. Sementara Amir bin Fuhairah pembantu Abu Bakar bertugas memerah susu kambing untuk keperluan minumnya Rasulullah SAW dan Abu Bakar.

Setelah 3 hari kepanikan di Mekkah mereda. Rasulullah dan Abu Bakar pun berangkat ke Madinah.

Dan Periode Kebangkitan Islam pun di mulai.

Sejarah gunung tsur yang mendebarkan ini tak ayal membuat kita akhirnya memandang pegunungan terjal dan tandus ini dengan tatapan yang berbeda. Penuh sayang dan rasa terima kasih.

Gunung yang isinya hanya bebatuan ini pernah menyelamatkan manusia yang paling agung di muka bumi. Manusia yang paling baik akhlaknya, lemah lembut dan sangat dicintai umatnya. Sang nabi terakhir. Yang kelahiran, kehadiran serta ajarannya menjadi berkah bagi seluruh alam.

Allahumma Sholli 'ala Muhammad wa'ala 'alii Muhammad.

Wallahu'alam bishowab

#SETIP day21
Tuesday, March 26, 2019 No komentar

Menurutku. Salah satu tempat ziarah di tanah suci yang menggetarkan jiwa adalah jabal uhud. Mengingat peristiwa besar dan tragis pernah terjadi disini, yaitu perang uhud.
Jabal Uhud
Saat itu pasukan muslimin mengalami kekalahan besar.

Awalnya, kaum muslimin telah mengalami kemenangan.

Namun, sebagian kaum muslimin yang terus memburu musuh kemanapun sampai mereka meletakkan senjata. Dihadapkan dengan pemandangan harta benda dan rampasan yang berserakan di medan pertempuran. Kuda-kuda yang tangguh, baju besi, unta yang sarat muatan, makanan-makanan lezat dan perhiasan-perhiasan mahal.

Membuat silau pasukan muslim sehingga mereka lupa dengan perintah Rasulullah untuk terus mengejar musuh sampai mereka tercerai berai sehingga tidak mampu lagi berkumpul dan balas menyerang.

Pasukan muslim kemudian disibukkan dengan aktivitas mengumpulkan harta rampasan perang.

Dan semua tindakan itu disaksikan oleh pasukan pemanah di lereng gunung yang pada akhirnya tergiur juga merebut harta rampasan perang yang berserakan dimana-mana. Mereka meninggalkan lereng gunung dan mereka melanggar disiplin.

Padahal...

Rasulullah telah berpesan kepada pasukan pemanah untuk tidak meninggalkan tempat ini.

" tetaplah ditempat kalian sehingga kami tidak dapat diserang dari arahmu. Jika kalian melihat kami mengumpulkan harta rampasan, jangan ikuti kami, dan jika kalian melihat kami dibantai, jangan bantu kami!"

Lereng gunung itu hampir kosong. Yang masih tinggal hanya beberapa orang saja.

Dan kesempatan ini tidak di sia-siakan oleh seorang jenderal Quraisy yang terkenal lihai dan gagah.

Khalid bin Walid.

Segera saja Khalid bin Walid memanfaatkan kesempatan baik itu dengan mengerahkan pasukan berkudanya untuk menyerang pasukan muslim dari belakang.

Mendengar teriakan perang Khalid bin Walid, pasukan Quraisy yang telah berlarian mundur, kini kembali lagi. Membuat pasukan muslim terkepung di tengah-tengah.

Seolah tersadar pasukan muslimin melempar harta rampasan dan mencabut pedang mereka untuk bertarung. Namun sayang, semuanya sudah terlambat. Musuhnya terlalu banyak sementara pasukan muslim lengah dan barisan mereka sudah centang perenang.

Pasukan muslim pun mengalami kekalahan besar.

Bahkan Rasulullah dan pasukan yang tersisa harus mendaki tingginya gunung uhud untuk menyelamatkan diri karena kekalahan yang demikian parahnya.

Tak kurang 70 orang dari pasukan muslim yang gugur menjadi syuhada termasuk paman kesayangan dan pembela nabi yang bergelar singa Allah, Hamzah bin Abdul Muthollib yang juga gugur dengan cara yang mengenaskan.

Jasadnya sudah dianiaya dengan perut yang terburai.

Membuat Rasulullah merasa sedih, sedih sekali. Sampai beliau berkata " takan pernah ada orang yang mengalami malapetaka seperti ini. Belum pernah aku menyaksikan suatu peristiwa yang begitu menimbulkan amarahku seperti kejadian ini "

Selanjutny, beliau bersabda, " Demi Allah, kalau pada suatu ketika Allah memberikan kemenangan kepada kami melawan mereka, akan kuaniaya mereka dengan cara yang belum pernah dilakukan oleh orang arab. "

Saat itu turunlah firman Allah,

" Dan kalau kamu mengadakan pembalasan, balaslah seperti yang mereka lakukan terhadap kamu. Tetapi, kalau kamu tabah hati, itulah yang paling baik bagi mereka yang berhati tabah (sabar). Dan hendaklah kau tabahkan hatimu dan ketabahan hatimu itu hanyalah dengan berpegang kepada Allah. Jangan pula engkau bersedih hati terhadap mereka, jangan pula engkau besesak dada menghadapi apa yang mereka rencanakan itu ( QS An Nahl, 16: 126-127)

Dan setelah firman itu turun, Rasulullah pada akhirnya memutuskan untuk memaafkan pihak musuh. Ditabahkannya hatinya dan beliau melarang orang melakukan penganiayaan.

Cerita tragis perang uhud ini membuat perasaan kita pun menjadi emosional ketika menjejakkan kaki disini. Terutama pada saat berdoa dan menyapa para syuhada uhud yang dimakamkan jadi satu di tempat ini. Kisah heroik mereka yang telah berkorban jiwa dan raga demi tegaknya agama Allah. Membuat perasaan jadi campur aduk antara sedih, hormat, haru dan terima kasih yang mendalam.

Dengan dada membuncah dan mata berkaca-kaca....
Menyapa...

Assalamu'alaikum ya Hamzah..
Assalamu'alaikum ya syuhada uhud..

Tuan-tuan sekalian pasti sudah bahagia di sisi Allah. Terima kasih sudah berjuang melindungi Rasulullah dan agama ini dengan nyawa tuan-tuan sekalian. Dan semoga kami dan generasi anak cucu kami bisa mewarisi semangat, pengorbanan dan keberanian tuan-tuan semua dalam membela agama Allah ini. Amin.

Disadur atau disalin dan diceritakan ulang menyesuaikan dengan gaya bertuturnya si penulis dari Buku Muhammad Teladanku jilid 8, Tim Syaamil Books.

Wallahu'alam bishowwab

#SETIP day20
Tuesday, March 26, 2019 No komentar
Bangun tidur pagi ini badan rasanya lelah sekali. Padahal tadi malam enggak terlambat tidur seperti beberapa hari ini. Kalau menurut keinginan hati. Rasanya ingin melanjutkan tidur saja dari pada beraktivitas.

Sarden homemade

Namun, keinginan itu hanya ada dalam otak saja. Sebagai ibu rumah tangga yang bertanggung jawab menyediakan hidangan sehat buat keluarga. Aku enggak bisa lagi menuruti keinginan hatiku bermalas-malasan. Soalnya, sudah dua hari aku tidak masak. Jadi, kendati rasanya sangat berat, aku harus ke pasar untuk berbelanja kebutuhan kami.

Rencananya, sehabis dari pasar. Ikan atau apa pun yang dibeli akan disimpan di dalam kulkas saja, supaya aku bisa melanjutkan tidur, dan urusan memasak bisa dilakukan nanti kalau badan sudah fresh. 

Akan tetapi, rencana tinggal rencana. Sepulang dari pasar, aku hanya sempat istirahat sebentar. Badan yang terlalu lelah malah tak bisa tidur. Dengan menguatkan diri, aku pun memasak.

Aku membeli ikan layang dan tulang iga. Yang iga di masak asem-asem, sedangkan ikannya dibuat sarden. Kebetulan ketemu resep membuat ikan sarden dari facebook. Ketika bertanya pada suami. Apa ia mau dibuatkan sarden? Suami pun menjawab mau.

Syukur, bahan-bahannya mudah dan cara membuatnya gampang.

Oke, supaya enggak berpanjang lebar. Intip bahan dan cara membuat sarden, yuk!

Sarden homemade

Bahan :

- ikan layang
- Bawang Merah
- Bawang Putih
- Tomat
- Jahe
- Laos
- Daun salam
- Serai
- Saus tiram
- Saus tomat

Cara Membuat:

- kukus tomat. Kupas kulitnya, blender. Sisihkan.

- Haluskan bawang merah dan putih. Tumis bersama jahe, laos, dan serai yang sudah di kepruk, daun salam sampai harum. Kemudian masukan tomat yang sudah di blender, tambah garam, saus tomat dan saus tiram.

- Tata ikan di presto, masukan bumbu yang sudah di tumis, tambah air sampai ikan terbenam. Masak hingga susut. Dan sarden siap dinikmati.

Sangat mudah bukan membuatnya. Selamat mencoba!

#SETIP day19
Sunday, March 24, 2019 No komentar
Alhamdulillah. Dua hari yang membahagiakan. Setelah kemarin mendapat kabar semua kontributor untuk antologi cerita inspiratif hijrah lolos semua. Hari ini dapat kabar bahagia lagi. Aku salah satu kontributor yang namanya lolos seleksi pada antologi cerita anak. InsyaAllah ini antologi keempatku.

Sumber Foto: pexels.com
Istimewa karena ini antologi cerita anak yang akan diterbitkan di penerbit mayor, yaitu elexkidz. Makanya seleksinya cukup ketat. Dari 100 lebih peserta yang dicari 70 orang aja. Seleksi pertama peserta yang lolos hanya 33 orang aja, dan namaku tidak lolos kala itu.

Alhamdulillah, ada kesempatan kedua. Kendati aku sempat ragu-ragu, apa harus mengumpul naskah atau tidak karena kebetulan pas lagi fokus revisi naskah buku solo. Mencoba menguatkan hati agar setor naskah walaupun mungkin gagal lagi. Syukurnya, tepat beberapa jam sebelum deadline, ceritaku selesai dan berhasil dikumpul tanpa kendala.

Aku mengangkat tema positif thinking, yang kuberi judul "Bimbim Domba yang Pemalu". Bercerita tentang bagaimana si Bimbim mengatasi sifat pemalunya dengan positif thinking.

Jujur, kala mengumpul naskah yang kedua ini aku tidak berharap banyak. Melihat saingan segitu banyaknya. Pokoknya, kita pakai prinsipnya penulis sajalah. Kumpulin naskahnya kemudian lupakan. Yang penting naskah sudah terkumpul, urusan lolos tidaknya, itu urusan ke-55.

Rupanya kali ini namaku salah satu yang terangkut dari 28 peserta. Jadi, sejauh ini baru terjaring 61 peserta dari target yang 70 orang. Dan demi memenuhi kuota, Wonderland Family akan membuka kesempatan ketiga untuk menjaring sisanya.

Alhamdulillah. Terima kasih buat Mbak Wulan dan Mbak Dewa yang berkenan meloloskan naskah saya. Kendati ini cuma antologi yang bagi penulis senior sesuatu yang biasa, tetap saja sangat besar artinya buatku yang masih pemula ini.

#SETIP day18
Thursday, March 21, 2019 No komentar
Sumber Foto.Google Play buku

Judul Buku : Perempuan di Titik Nol
Penerbit      : Yayasan Pustaka Obor
Pengarang  : Nawal El-Saadawi
Cetakan       : Cetakan Pertama, 1989
ISBN             : 978-979-461-867-7
Tebal Buku : 176 hlmn : 11x17cm

Sinopsis

Novel ini berkisah tentang seorang perempuan bernama Firdaus yang tengah menanti hukuman mati karena telah membunuh seseorang.

Buku ini keras dan pedas yang isinya adalah jeritan sedih dan protes keras atas perbuatan tidak adil yang dilakukan terhadap perempuan. Makhluk kelas dua yang sering tidak dianggap, tak lebih dari pesuruh bahkan budaknya laki-laki.

Sedangkan dalam relasi hubungan seksual antara laki-laki dan perempuan. Sang tokoh tak lebih hanyalah objek pemuas nafsu birahi belaka. Hal tersebut dapat disimpulkan dari beberapa ungkapan bernada kemarahan seperti berikut ini:

- Betapapun juga suksesnya seorang pelacur, dia tidak pernah dapat mengenal semua lelaki. Akan tetapi, semua lelaki yang saya kenal, tiap orang diantara mereka, telah mengobarkan dalam diri saya hanya satu hasrat saja: Untuk mengangkat tangan saya dan menghantamnya ke muka mereka. Akan tetapi karena saya seorang perempuan, saya tidak memiliki keberanian melakukannya. Dan karena saya seorang pelacur, saya sembunyikan rasa takut saya di bawah lapis-lapis solekan muka saya.

- Saya tahu bahwa profesiku ini telah diciptakan oleh lelaki, dan bahwa lelaki menguasai dua dunia kita, yang di bumi ini dan yang di alam baka. Bahwa lelaki memaksa perempuan menjual tubuh mereka dengan harga tertentu, dan bahwa tubuh yang paling murah dibayar adalah tubuh sang istri. Semua perempuan adalah pelacur dalam satu atau lain bentuk. Karena saya seorang yang cerdas, saya lebih menyukai menjadi seorang pelacur bebas daripada seorang istri yang diperbudak.

Kelebihan buku ini. Kendati ceritanya kelam, keras dan pedas. Kemampuan penulis yang menggiring pembaca, untuk berharap sang tokoh utama pada akhirnya menemukan kebahagiaan, yang membuat kita terhanyut dengan ceritanya. Aku bahkan hanya membutuhkan waktu dua jam saja untuk menamatkan buku ini.

Kekurangannya. Buku ini karya sastra yang diangkat dari realita kehidupan perempuan pada masyarakat Mesir. Jadi jangan berharap ada bumbu pemanis seperti cerita romance masa kini dalam buku ini. Ditambah narasi yang panjang dan berat membuat kita harus membacanya pelan-pelan agar bisa menikmati jalan ceritanya.

Namun, bagi yang ingin membaca karya sastra bermutu, yang isinya bukanlah cerita tanpa makna. Buku ini boleh dimasukan daftar baca, ya. Selamat membaca!

#SETIP day17



Monday, March 18, 2019 No komentar
Sudah dua hari sejak penembakan jamaah di Masjid Al Noor dan Linwood, christchurch, Selandia Baru pada jum'at 15/3/2019 lalu masih menyisakan kesedihan. Belum bisa move on rasanya membaca dan melihat tragedi yang menimpa saudara-saudara kami, yang tengah menunaikan salat jum'at tersebut.
Sumber Foto. News. Okezone.com
Peristiwa yang diperkirakan menewaskan sekitar 49 orang tersebut sontak menggegerkan dunia. Apalagi tempat kejadiannya di Selandia Baru yang selama ini relatif tidak terdengar huru-hara alias aman dan damai.

Jujur, aku merasa sedih dan terpukul. Atas nama kemanusiaan perbuatan tersebut tak bisa diterima. Walaupun tindakan brutal tersebut bukan yang pertama kali menimpa umat islam tetap saja hati rasanya sakit sekali. Hanya manusia biadab yang menyerang orang yang sedang beribadah. Manusia pengecut yang hanya berani melawan orang lengah dan mengotori tempat ibadah. Manusia yang buta mata hatinya karena diperbudak dendam kesumat.

Itulah teroris. Terorist is no religion. Pelaku teror meski merupakan penganut agama tertentu bisa dianggap sebagai orang tak bertuhan, karena tak ada satu agama pun yang mengajarkan umatnya untuk melakukan kekerasan demi mencapai tujuannya.

Dalam suasana masih merasa berduka, suamiku memberi nasihat bahwa, seharusnya aku tak boleh bersedih, karena insyaAllah mereka yang gugur pada peristiwa itu beroleh syahid. Hamba terpilih yang memperoleh kedudukan tinggi di sisi Allah.

Walaupun jiwa manusia kita mendidih, marah dan tidak terima melihat perbuatan tersebut, tetap saja mereka yang meninggal adalah orang-orang beruntung. Meninggal ketika sedang menunaikan salat, di tempat mulia dan pada hari jum'at pula, hari yang mulia.

Tangan teroris hanya dipinjam untuk mengantarkan mereka pada Allah saja. Sang teroris boleh jadi merasa bangga dan puas atas aksinya, tapi yang rugi sejujurnya adalah dia. Di samping semakin membuka mata dunia jika kata-kata teroris bukan disematkan manakala pelaku terornya orang islam saja, karena teroris bisa dari penganut agama mana pun juga.

Efek peristiwa tersebut kepada diriku adalah rasa gelisah. Ternyata sebagai muslim hidupku dari hari ke hari hanya begini-begini saja. Aku memang menunaikan salat, mengaji, puasa dan sedekah tapi hanya itu yang kulakukan. Apa yang telah kulakukan untuk menolong agama Allah ini boleh dibilang, ya, tidak ada. I do nothing.

Aku begitu larut dengan dunia dan hidupku sampai demikian abai berbuat sesuatu untuk menolong agama Allah ini. Termasuk mendalami atau mempelajarinya.

Yang terjadi padaku bisa jadi gambaran umum yang terjadi pada sebagian muslim. Makanya muslim di belahan bumi mana pun selalu mengalami penindasan. Alasannya karena umatnya sendiri yang menjauh dari agamanya.

Yah. Serangan di Selandia Baru bisa jadi adalah sinyal bagi muslim sedunia untuk kembali pada agamanya. Belajar lagi dan lebih nurut sama perintah Allah.

Dan sebagai penulis aku bisa memulainya dari banyak membaca buku-buku islam, mendalami sejarahnya yang gemilang agar bisa menyampaikan keagungan budaya dan ajarannya. I hope so

#SETIP day16

Sunday, March 17, 2019 No komentar
Dalam era media sosial masa ini, dan terutama ketika menghadapi tahun pemilihan presiden seperti sekarang. Kita dihadapkan pada situasi tidak menentu. Termasuk mudahnya berita yang tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya tersebar di mana saja, yang biasa kita kenal dengan sebutan hoax.

Sumber Foto. Pexels.com

Hoax adalah berita palsu yang terlihat seolah-olah benar. Sehingga, jika tidak berhati-hati bisa saja kita menjadi korban karena termakan berita palsu, atau justru yang terburuk justru menjadi penyebar berita tak benar tersebut.

Nah, agar acara bermedia sosial kita sehat dan terhindar dari menjadi penyebar hoax, ada baiknya melakukan hal-hal berikut ini :

1. Perbaiki Niat

Perbaiki niat sebelum mulai bermedia sosial. Bahwa, kita hanya akan menggunakan media sosial untuk tujuan kebaikan semata, menjalin silaturahmi dan pertemanan serta tidak dipakai buat menyebar berita bohong atau hal-hal yang menimbulkan perselisihan. Prinsipnya, kalau tidak mampu menyebarkan postingan bermanfaat, setidaknya status kita bisa menghibur dan tidak memancing permusuhan.

2. Bertanya Pada Diri Sendiri Apakah Postingan Ini Bermanfaat atau Tidak?

Sebelum posting sesuatu, sebaiknya bertanya pada diri dulu. Apakah postinganku ini membawa manfaat atau tidak? Menyinggung orang lain atau komunitas tertentu atau tidak? Menimbulkan perdebatan atau tidak? Hal ini perlu dilakukan demi menghindari timbulnya permusuhan, atau rasa tidak nyaman pengguna sosial media lainnya.

3. Cek Narasumber

Biasakan sebelum menyebar suatu berita, perhatikan dulu narasumbernya. Kalau ia aktif bermedia sosial, cek mulai dari foto profile dan status di linimasa orang tersebut. Hal ini dilakukan sebagai pertimbangan apa berita yang kita bagi bisa dipertanggung jawabkan kebenaran dan keabsahannya atau tidak.

4. Antisipasi Judul yang Bombastis

Biasanya untuk menarik minat pembaca, penulis entah artikel atau berita sering memberi judul yang provokatif. Di sinilah kita sebagai pembaca harus berhati-hati. Tidak ada salahnya mencari perbandingan dari media berbeda agar diperoleh berita yang sebenarnya.

5. Baca Secara Menyeluruh

Setiap berita sebaiknya dibaca secara menyeluruh, agar kita tidak salah menyimpulkan isinya. Setelah yakin beritanya bermanfaat dan tidak merugikan pihak mana pun baru boleh di share.

Demikian lima tips yang bisa dilakukan agar kita terhindar dari hoax. Semoga bermanfaat, ya!

#SETIP day15



Saturday, March 16, 2019 No komentar
Sudah sekitar dua minggu setelah aku merampungkan naskah buku soloku. Sejak saat itu tak banyak kegiatan tulis menulis yang kuikuti. Memang, aku masih ikut tantangan SETIP yang diselenggarakan estrilook.com.
Kari Umbit. Sumber Foto. Koleksi Pribadi
Di luar itu, tidak banyak kelas menulis yang kuikuti untuk bulan ini. Aku hanya mengikuti kelas “Menulis tiga bab yang menggugah” yang dimentori oleh ibu Rosi L. Simamora dan kelas menulis opini yang dimentori cikgu Anna Farida.

Jadi, boleh dibilang bulan ini aku lebih banyak bersantai. Sepertinya aku mengalami kelelahan mental yang lumayan berat, sehingga macam orang tak punya tenaga buat menulis.

Dari pada memaksakan diri menulis malah bikin senewen, lebih baik main di dapur. Masak-masak, terus posting resep masakan, deh!

Kali ini aku mau membagi resep kari umbut. Apa itu umbut?

Umbut adalah batang pucuk pohon yang masih muda. Tanaman yang biasanya diambil umbutnya adalah pohon kelapa atau kelapa sawit.

Kalau di kampung kami, sayur kari umbut umumnya menjadi jamuan saat upacara adat atau selamatan. Rasa umbut yang manis di campur labu dan ayam kampung. Menghasilkan cita rasanya yang nikmat sekali.

Oke, supaya aku enggak semakin melantur ke sana ke mari lebih baik kita langsung saja membuat kari umbutnya, ya.
Kari Umbut

Bahan:

- ½ kg umbut kelapa atau sawit
- Labu kuning
- Ayam kampung
- Santan kelapa

Bumbu yang dihaluskan:

- Bawang merah
- Bawang putih
- Cabai merah
- Jahe
- Kunyit
- Kemiri
- Jintan

Cara membuat:

- Tumis bumbu yang dihaluskan
- Masukan ayam kampung
- Tuang santan encer, masak sampai ayam      empuk
- Masukan umbut dan labu kuning
- Saat mendidih tuang santan kental
- Tunggu sampai masak. Tes rasa. Angkat

-Hidangkan dengan taburan bawang     goreng.

Kari umbut ini juga nikmat sekali jika disantap dengan ikan asin bilis goreng bersama sambal terasi. Apalagi makannya bersama keluarga besar atau teman-teman. Rasanya pasti menjadi lebih nikmat. Silakan dicoba, ya!

#SETIP day14



Tuesday, March 12, 2019 No komentar
Sungguh sulit menghentikan kebiasaan buruk. Apalagi jika kita merasa kebiasaan tersebut bukanlah perbuatan buruk, karena kebetulan lingkungan dan lingkaran pertemanan hampir semuanya berbuat demikian. Maka, semakin sulitlah kebiasaan tersebut dihentikan.

Salah satu kebiasaan buruk yang dimaksud adalah berkomentar nyinyir atau berdebat, silang sengketa, tentang berita selebriti atau persoalan pilihan presiden di media sosial.

Sumber Foto. Pexels.com

Memang, memutuskan tidak terlibat atau ikut-ikutan kebiasaan orang banyak, butuh tekad kuat. Semisal menyatakan diri tidak terlibat perdebatan tentang calon presiden. Pilihan ini biasanya akan membuat kita dicap macam-macam. Sok netral, abu-abu,  yang terparah ditakut-takuti tidak menjadi bagian kaum beriman.

Sulit memang. Padahal cuma masalah pilihan politik. Mengapa harus ditekan dan diancam. Padahal, untuk urusan memilih agama saja tidak boleh main paksa. Apalagi soal pilihan politik yang merupakan perkara biasa dalam suatu negara. Urusan dunia belaka. Orang mau pilih yang mana, ya, tergantung selera masing-masing orang saja.

Itu belum termasuk pernyataan menakut-nakuti. "Pilihan kita akan dipertanggung jawabkan dihadapan Allah kelak." Pendapat pendukung salah satu calon ini maksudnya, sih, bahasa propaganda untuk menakut-nakuti siapa saja yang tidak memilih jagoan yang bersangkutan, maka diakhirat kelak akan berhadapan dengan Allah, karena telah memilih pemimpin yang salah.

Masalahnya, bukankah tidak hanya perkara memilih pemimpin saja yang akan kita pertanggung jawabkan diakhirat kelak. Bukannya semua tindak-tanduk kita akan dimintai pertanggung jawaban juga? Termasuk kebiasaan suka nyinyir terhadap orang lain. Menghina dan menghujat pasangan calon lawan politik kita, menyebar berita yang belum jelas kebenarannya. Syukur kalau berita tersebut benar adanya. Kalau ternyata salah berarti kita sudah memfitnah pihak lain.

Makanya, dalam menghadapi situasi yang tidak menentu ini, aku lebih memilih diam saja. Bukan karena tidak punya pilihan. Namun, lebih kepada bersikap hati-hati. Menahan diri menyebarkan berita yang sumbernya meragukan. Tidak ikut campur membahas persoalan yang aku sendiri tidak punya pengetahuan dan tidak tahu persis permasalahannya apa. Dari pada salah ucap yang justru memperkeruh suasana, lebih baik diam saja. Jauh lebih aman.

Aku juga tidak menelan mentah-mentah berita yang kudengar dan kulihat. Karena aku berprinsip semua yang terjadi di muka bumi adalah ujian. Perbuatan buruk orang lain itu ujian bagi orang baik. Kalau kita melihatnya lantas kita mendoakan yang baik-baik untuknya. Orang baiknya lulus.

Akan tetapi, jika kita merasa diri lebih suci kemudian menggunjing, menghujat, menggosip dan menjelek-jelekkan oknum yang berbuat buruk tadi. Di situlah pahala kita yang dikumpul dengan susah payah berpindah ke orang yang kita komentari. Dengan kata lain, kita tidak lulus menghadapi keburukan orang lain. Astagfirullah.

Demikianlah. Dunia ini sudah tua. Kita dan orang lain sama-sama sedang menuju Allah untuk mempertanggung jawabkan semua perbuatan kita. Sebaiknya, selalu waspada dan mawas diri. Minimal kita berusaha tidak dengan sengaja menambah-nambah dosa, supaya selamat baik di dunia maupun akhirat kelak. Aamiin.

#SETIP day 13



Friday, March 08, 2019 No komentar
Tanggal 4 hari senin lalu, pengurus PKK dan GOW Barito Utara yang baru, dilantik oleh bupati Barito Utara, yaitu bapak Nadalsyah.

Sumber Foto. Koleksi pribadi

GOW yang merupakan akronim gabungan organisasi wanita tersebut adalah wadah pemersatu seluruh organisasi wanita yang terdiri dari 17 organisasi yang ada di Barito Utara.

Aku termasuk salah satu yang dilantik pada hari tersebut, adalah anggota GOW utusan dari Dharmayukti Karini Muara Teweh. Seharusnya, pada hari itu bukan hanya aku seorang yang menjadi utusan Dharmayukti Karini. Kebiasaan di GOW manapun, akan menerima tiga orang utusan dari setiap organisasi. Namun, karena sesuatu dan lain hal yang tidak kuketahui dengan jelas, hanya aku sendiri yang jadi wakil Dharmayukti Karini.

Sumber Foto. Koleksi Pribadi

Di satu sisi, aku tidak keberatan sendiri saja membaur dengan teman-teman baru di GOW. Buat kami yang hidupnya nomaden, menyesuaikan diri di mana saja adalah watak yang sudah melekat pada diri kami. Jadi tidak ada masalah meskipun tidak ada teman dari Dharmayukti Karini, aku yakin pasti mampu beradaptasi.

Namun, di sisi lain ada perasaan tidak nyaman yang menyergap diri sehubungan penunjukan diriku seorang yang menjadi utusan Dharmayukti Karini. Mengingat aku bukanlah senior di Dharmayukti Karini Muara Teweh.

Ada ibu Teguh istri hakim yang lebih senior dari pada aku, atau kak Diana senior dari istri staff serta merupakan tokoh penting di Muara Teweh yang seharusnya lebih berhak berada di posisiku. Aku sungguh tidak ingin membuat siapapun kecewa, dan berharap mereka pun mendapat kesempatan yang sama. Karena sejatinya semua orang butuh panggung untuk eksistensi diri.

Adapun susunan pengurus inti GOW periode 2018-2023, sebagai berikut :

Ketua   : Nilasari Sugianto Panala Putra, SH
Wk. Ketua I: Hj. Wolyani Setia Budi
Wk. Ketua II: Ir. Inriaty K. S.P. M.Ap
Wk. Ketua III: Hj. Herni Susanti S. SE, M.Ap
Sekretaris : Susan Paulina, ST
Wk. Sekretaris I: Doty Sinta. D. S. Hut, MP
Wk. Sekretaris II: Dewi Sumaida R.Amd.Keb
Wk. Sekretaris III: Elsiah, SE
Bendahara : Hatnaningsih, SP
Wk. Bebdahara : Hj. Suharty, SE

Bidang-bidang:

1. Bidang Organisasi
    Ketua  : Hj. Siti Nurul Yakin, S.Pd
    Wk. Ketua : Siti Nurleni, A.Md, Keb
    Sekretaris : Erni Herawati, SP, M.IP
    Anggota:
    1. Alberthin Silas Patiung
    2. Paridah Ardutama
    3. Susanti Ramadayani

2. Bidang Pendidikan
    Ketua : Eka Jupriansyah
    Wk. Ketua : Rusmiati Fakhri Fauzi
    Sekretaris : Golde Meyer, SPd. I
    Anggota :
    1. Maria Trinitas, S.Pd
    2. Raudhatul Zannah, S.Pd, M.Pd
    3. Susana Milawati, S.Pd

3. Bidang Kesejahteraan dan sosbud
    Ketua : Hj. Nuryana Mujeran, S.Pd
    Wk. Ketua : Pahrina B. S.Hut
    Sekretaris : Meditriana, S. Th
    Anggota:
    1. Rusmini Sulaeman
    2. Hj. Rusni
    3. Hj. Rujana Anggraini, SE

4. Bidang Ekonomi, koperasi
    Ketua : Hj. Erlawati Feri Kusmiadi
    Wk. Ketua: Rosi Wahyuni, SH
    Sekretaris : Migusbat Christy Roi.H. SE
    Anggota:
    1. Hj. Puransi Uwer
    2. Mariana Lukman Chandra, SP.d
    3. Emma Albert Tiki, S.Pd

5. Bidang Hukum
    Ketua: Mardha Fathiah, SH
    Wk. Ketua: Nenny Triastuti Wijaya
    Sekretaris : Elga Parman
    Anggota:
    1. Sanah Pahurun
    2. Zumiaty, SP
    3. Isnaniah, SE

6. Bidang Humas
    Ketua: Sri Rosa Yuluanita
    Wk. Ketua: Hj. Siti Nurjihati
    Sekretaris: Pdt. Tabitha D. Budi
    Anggota:
    1. Hj. Susi Nurul Anwar
    2. Nailil Fasihah, S.Pi, M.Si
    3. Hj. Era Santayani, SE

#SETIP day 12

Tuesday, March 05, 2019 No komentar
Kemarin tepatnya tanggal 2 maret 2019, aku, bu Teguh, mbak Selvie, ibu Rahimah istri KPA Muara Teweh dan Dina Tiara Ihsan menghadiri kegiatan seminar sehari bertajuk "Tampil Cantik dan Menarik dalam Berbicara di Depan Publik" yang diselenggarakan dalam rangka merayakan hari ulang tahun istri bupati Barito Utara, yaitu, Ny. Hj. Sri Hidayati Nadalsyah.

Sumber Foto. Koleksi Pribadi

Kegiatan tersebut istimewa karena menghadirkan pembicara yang terkenal pakar di bidang public speaking, yaitu Dra. Indah S. Dewi Soekotjo, MSc, yang mana dalam kesempatan tersebut, ibu Indah menyampaikan tentang tiga hal yang harus dikuasai seseorang jika ingin menjadi public speakers , yaitu :

Sumber Foto. Koleksi Pribadi

1. Tiga V

-Verbal, dalam artian seorang pembicara yang baik harus menguasai teknik berbicara di depan umum, agar audience merasa betah mendengar penjelasannya dan materi yang disampaikan pun mudah diterima.

- Vokal, salah satu poin pokok yang menunjang performa seorang pembicara adalah, penguasaan teknik vokal menggunakan pernapasan diafragma, yang menggunakan otot untuk memaksa udara dari paru-paru ke pita suara. Teknik ini tujuannya agar suara lebih jelas dan memaksimalkan pernapasan.

- Visual, yang tak kalah penting yang harus diperhatikan seorang pembicara adalah menjaga penampilan. Keserasian dan kesesuaian kostum dengan acara, serta penggunaan make up yang tidak berlebihan bagi perempuan. Sehingga penampilan seorang public speaker nyaman dan indah dipandang mata.

2. 5W + 1H

Seorang pembicara tentu saja harus menguasai materi yang hendak disampaikan dengan baik. Sebagai panduan persiapan, kuasai materi berdasarkan 5W+1H, yaitu, what, who, when, where, why dan how.

3. PIK/PIP

Pik adalah akronim dari pembukaan, isi dan kesimpulan. Kuasai ketiganya niscaya penyampaian materi akan lancar.

Demikian hasil seminar sehari yang kami hadiri beberapa waktu lalu. Semoga bermanfaat, ya!

#SETIP day 11

Monday, March 04, 2019 No komentar
Pada tanggal 15 bulan lalu Dharmayukti Karini Muara Teweh, menyelenggarakan musyawarah cabang VI, dengan tema "Melalui Musyawarah Cabang VI Dharmayukti Karini 2018, Kita Revitalisasi Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi."

Sumber Foto. Koleksi Pribadi

Musyawarah cabang ini dilaksanakan mengacu pada hasil musyawarah daerah yang diselenggarakan di Palangka Raya pada tanggal 17 Januari 2019, untuk memilih pengurus baru yang akan melaksanakan program kerja Dharmayukti Karini.

Kegiatan yang dilaksanakan di aula Pengadilan Negeri Muara Teweh tersebut dihadiri bapak pelindung Dharmayukti Karini Muara Teweh, yaitu, Ketua Pengadilan Negeri dan Ketua Pengadilan Agama Muara Teweh, beberapa orang hakim, pejabat fungsional dan struktural di lingkungan Pengadilan Negeri, pengurus dan anggota Dharmayukti cabang Muara Teweh.

Acara yang dimulai dengan pembukaan, kemudian menyanyikan hymne dan mars Dharmayukti Karini yang dipandu nona Maryanti. Selanjutnya sambutan ketua panitia acara yang disampaikan oleh Ny. Golde Meyer Kindangen Rezani, SPd.I, dan kemudian sambutan ketua Dharmayukti Karini Muara Teweh oleh Ny. Juli Anna Ingrid M.I. Cipto H.P. Nababan, S.Si.

Acara musyawarah cabang VI tersebut akhirnya resmi dibuka oleh bapak pelindung Dharmayukti Karini Muara Teweh, yaitu bapak Cipto H.P. Nababan yang dalam sambutannya beliau menyatakan sangat mendukung kegiatan yang dilakukan Dharmayukti Karini, dan berharap pengurus yang baru dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.

Kegiatan kemudian berlanjut pada sidang komisi dan pleno yang menghasilkan, rumusan program kerja dan susunan pengurus Dharmayukti Karini periode berikutnya, serta ditutup dengan acara penutupan musyawarah cabang VI.

Alhamdulillah, berkat kerjasama dan dukungan semua pihak. Kegiatan musyawarah cabang VI Dharmayukti Karini Muara Teweh dapat berjalan lancar dan sukses.

Selamat kepada pengurus baru yang terpilih, dan semoga sukses menjalankan tugas untuk periode berikutnya, ya!

#SETIP day 10

Sunday, March 03, 2019 No komentar
Beberapa hari ini sliweran quotes-quotes tentang utang di laman media sosialku. Quotes yang rata-rata bernada sindiran tersebut, mengisyaratkan satu hal yang sama. Tingkah para pengutang yang tidak kunjung membayar utangnya, atau enggan membayar kecuali ditagih dahulu.

Sumber Foto. Pexels.com

Dari status orang-orang tersebut dapat disimpulkan tabiat para peminjam duit atau pengutang zaman ini. Memasang tampang memelas dan meminta dikasihani saat pinjam uang. Namun ketika waktunya membayar malah menunda-nunda atau pura-pura lupa. Padahal boleh jadi yang meminjamkan uang tersebut sama butuhnya terhadap uang itu.

Nah, agar hubungan antara pemberi pinjaman dan peminjam tidak berakhir buruk. Ada baiknya pihak yang berutang melakukan hal-hal berikut ini :

1. Niat Baik

Siapa pun yang berutang harus punya niat baik. Meminjam uang dengan maksud akan mengembalikannya. Karena tindakan biasanya berdasarkan niat si pelaku. Demikian halnya dengan perkara hutang-piutang. Orang yang berniat membayar utang pasti akan diberi kemudahan untuk segera melunasi pinjamannya, karena baginya utang itu beban yang dapat mengganggu kenyamanan hidup jika tidak segera dibayar

2. Jangan Gampang Berutang

Sudah banyak contoh dalam kejadian sehari-hari. Ada orang yang hidupnya kacau gara-gara utang. Sering berbohong hanyalah sedikit dari banyak contoh tabiat orang yang dililit utang, hidup dalam kegelisahan hingga rumah tangga yang tidak tenang. Oleh karena itu, hendaklah kita menghindar sifat suka berutang ini supaya hidup kita damai dan tenteram.

3. Jangan Menghindar Pemberi Utang

Ada beberapa orang yang memasang tampang memelas saat meminjam uang, tetapi menghindar bertemu si pemberi utang setelahnya. Sebaiknya, jika belum mampu membayar sejumlah pinjaman, katakan alasan sebenarnya dan tidak berbohong, apalagi sampai memutuskan kontak dengan pengutang.

4. Catat Jumlah Utang

Jangan lupa untuk mencatat utang yang kita pinjam, agar tidak ada pihak yang dirugikan. Kalau lupa mencatat dan tidak ingin mengambil hak orang lain. Tidak ada salahnya membayar lebih dari yang seharusnya. Itu jauh lebih menentramkan.

5. Bayar Utang Segera Saat Punya Uang

Salah satu perbuatan yang disukai para pemberi pinjaman adalah orang yang berutang segera melunasi pinjamannya setelah memiliki uang. Yang meminjamkan uang tidak kapok dan hubungan baik kita dan orang lain pun tak rusak gara-gara utang.

6. Utang akan Dibawa Mati

Hal penting yang harus diingat, utang akan dibawa mati. Dari pada hidup tersiksa di akhirat karena utang, lebih baik kita tuntaskan selama hidup di dunia. Bayar utang selagi diberi umur buat hidup.

7. Berdoa

Hal terakhir jangan lupa terus berdoa sungguh-sungguh kepada Allah SWT agar dimudahkan membayar utang. Memohon dengan sangat supaya tidak dicabut nyawa dari raga kita sebelum melunaskan semua utang-utang.

Demikianlah beberapa hal yang sebaiknya dilakukan para pengutang, agar utang yang diambil tidak merusak hubungan dengan orang lain.

#SETIP day9




Saturday, March 02, 2019 2 komentar
Newer Posts
Older Posts

About me

About Me
Hai, nama saya Golde. Saya IRT satu orang putra, yang serius menekuni dunia menulis sejak tahun 2018. Saya telah menulis sebuah buku solo, beberapa buah antologi, dan menjadi penulis artikel lepas untuk media online.

Follow Us

Labels

about me Aktivitas Blogging Cerbung Cerpen Cooking Curhatku Drama Korea Family Food Inspirasi Kesehatan Keuangan kontak saya Movie Parenting Prosa Review Training Traveling Writing

recent posts

Total Pageviews

Blog Archive

  • ►  2020 (10)
    • ►  October (5)
    • ►  February (4)
    • ►  January (1)
  • ▼  2019 (70)
    • ►  September (1)
    • ►  May (9)
    • ►  April (5)
    • ▼  March (15)
      • Masih Cerita Antologi Cerita Anak
      • Nasihat Untuk Diri
      • Jabal Tsur
      • Jabal Uhud
      • Sarden Homemade
      • Antologi Cerita Anak
      • Resensi Novel Perempuan di Titik Nol
      • Gelisah
      • Tips Sehat Bermedia Sosial
      • Kari Umbut
      • Memilih Diam
      • Pelantikan Pengurus GOW Barito Utara, Periode 2018...
      • Seminar Sehari dalam Rangka Peringatan Ulang Tahun...
      • Musyawarah Cabang VI Dharmayukti Karini Muara Teweh
      • Agar Utang Tidak Merusak Hubungan Pertemanan
    • ►  February (10)
    • ►  January (30)
  • ►  2018 (25)
    • ►  November (4)
    • ►  October (21)
  • ►  2017 (2)
    • ►  November (2)

One Day One Post Estrilook

One Day One Post Estrilook

Blogger Squad Estrilook

Blogger Squad Estrilook

Followers

FOLLOW ME @INSTAGRAM

Created with by ThemeXpose