Nasihat Untuk Diri

by - Friday, March 29, 2019


Ini dunia, bukan surga dan bukan neraka. Namanya saja dunia, makanya mustahil hidup kita selalu bahagia, dan bila menderita akan terus menerus hidup menderita.

Sumber Foto. Pexels.com

Dunia itu ya begitu. Bahagia, senang, dan derita, duka nestapa, kecewa silih berganti saja.

Bagusnya ya memang tak perlu terlalu serius menanggapi kejadian-kejadian didalamnya. Supaya kalau lagi bahagia tidak lupa daratan. Lupa bersyukur. Begitu juga kalau lagi sedih tidak sampai putus asa.

Yang terpenting setiap mengalami kejadian baik senang maupun susah tak pernah lupa menyertakan Allah SWT dalam menikmatinya.

Yang menganugerahi nikmat itu Allah. Boleh jadi untuk mendapatkanya kita memang bekerja keras. Banting tulang. Jungkir balik. Tapi diatas semua itu jangan lupa jika Allah tidak berkenan dengan usaha kita semua usaha bisa saja sia-sia. Allah yang memudahkan urusan kita. Bukan kitanya yang hebat itu.

Dan jangan salah...

Nikmatpun termasuk ujian. Sudahkah bersyukur atau belum?

Sudahkah nikmat yang diterima dijadikan sarana mendekat padaNYA?

Demikian juga kalau lagi tertimpa kemalangan bukan berarti akhir dunia. Kemalangan itu bukan tanda Allah tak cinta.

Memang. Sudah lumrah juga kalau semua orang lebih memilih ujian berupa nikmat dari pada ujian kesengsaraan. Siapa yang suka menderita? Jawabnya pasti tak ada yang mau.

Tapi logika Allah yang jiwanya kita ada ditanganNYA itu berbeda dengan manusia.

Manusia maunya senang terus. Happy terus.

Sementara Allah itu maha penyayang terhadap hamba-hambanya. Memberi kita kemalangan justru untuk menyelamatkan kita. Karena seringnya manusia baru ingat Allah kalau menderita.

Kemalangan membuat kita ingat dan kembali padaNYA. Bersimpuh, bersujud. Berpegangan lagi dengan Allah.

Bukankah orang yang selamat itu yang berpegangan erat dengan Allah?

Dengan kemalangan kita diingatkan kembali bahwa hidup di dunia ini sementara saja. Cepat atau lambat, suka atau pun tidak kita akan kembali ke kampung akhirat kita. Tempat abadi yang sebenarnya.

Allah dengan sayang seolah-olah mengingatkan. Please deh! Jangan terlalu tertipu dengan dunia ini. Mbok ya sedang-sedang saja menanggapi kejadian didalamnya.

Hendak selamat dari tipuan dunia? Berpegang teguhlah pada taliKU. Pada agamaKU.

Demikianlah kira-kira.

Wallahu'alam bishowwab

#menulisebagaipengingatdiri

#SETIP day22

You May Also Like

0 komentar