Jabal Tsur

by - Tuesday, March 26, 2019


Salah satu tempat ziarah yang wajib di kunjungi ketika kita berada di tanah suci adalah gunung tsur. Sekilas tak ada yang istimewa dengan tempat ini.

Jabal Tsur

Sejauh mata memandang yang terlihat hanya gugusan beberapa gunung besar dan kecil yang memanjang dan sambung menyambung satu sama lain. Tak ada pepohonan. Tak ada padang sabana, semak belukar. Yang ada hanya bebatuan.

Tapi pernah terjadi peristiwa besar disini.

Tanah yang tandus ini. Pegunungan yang isinya hanya bebatuan ini, adalah saksi sejarah bahwa islam pernah mengalami titik nadir disini.

Telah 13 tahun sejak pertama kali Rasulullah SAW menerima wahyu dan berdakwah kepada penduduk Mekkah. Selama itu pula beliau menerima semua perlakuan buruk orang kafir Quraisy tanpa amarah apalagi patah semangat. Meski beliau ditekan, ditentang, dihina beliau tetap berdiri sendiri menentang kekafiran tanpa bantuan dari luar.

Hingga akhirnya...

Perintah hijrah itu turun juga. Melalui malaikat jibril Rasulullah menerima perintah untuk hijrah. Nabi Muhammad SAW pun hijrah dengan ditemani
Abu Bakar As Siddiq RA.

Saat melarikan diri dari kejaran kaum kafir Quraisy yang hendak membunuhnya. Rasulullah bersembunyi di gua tsur yang letaknya di puncak gunung tsur ini.

Begitu dekatnya baginda Rasulullah dengan musuh. Begitu gentingnya nasib islam disini. Jika saja para pemburu itu menengok kebawah niscaya mereka akan melihat Rasulullah dan Abu Bakar yang sedang bersembunyi disana. Pasti Rasulullah SAW akan tertangkap. Jika itu terjadi entah bagaimana nasib agama dan pemeluknya ini di kemudian hari.

Namun syukur alhamdulillah, Allah yang maha kuasa tak mengizinkan para pembuat makar itu berhasil melakukan rencana jahat mereka, Allah mengirimkan pertolongannya berupa sarang laba-laba dan sarang burung merpati yang menutupi mulut gua.

Membuat para pemburu berkesimpulan bahwa tak mungkin Rasulullah bersembunyi di situ. Kalau ada yang memasuki gua, sarang laba-laba dan sarang burung merpati itu pasti sudah rusak.

Demikianlah. Para pemburu akhirnya menjauh dan Rasulullah SAW serta Abu Bakar pun selamat.

Rasulullah SAW dan Abu Bakar bersembunyi di gua tsur selama 3 hari. Untuk urusan logistik mereka tidak kekurangan karena setiap sore Asma Binti Abu Bakar selalu mengantarkan makanan bersama Abdullah. Sementara Amir bin Fuhairah pembantu Abu Bakar bertugas memerah susu kambing untuk keperluan minumnya Rasulullah SAW dan Abu Bakar.

Setelah 3 hari kepanikan di Mekkah mereda. Rasulullah dan Abu Bakar pun berangkat ke Madinah.

Dan Periode Kebangkitan Islam pun di mulai.

Sejarah gunung tsur yang mendebarkan ini tak ayal membuat kita akhirnya memandang pegunungan terjal dan tandus ini dengan tatapan yang berbeda. Penuh sayang dan rasa terima kasih.

Gunung yang isinya hanya bebatuan ini pernah menyelamatkan manusia yang paling agung di muka bumi. Manusia yang paling baik akhlaknya, lemah lembut dan sangat dicintai umatnya. Sang nabi terakhir. Yang kelahiran, kehadiran serta ajarannya menjadi berkah bagi seluruh alam.

Allahumma Sholli 'ala Muhammad wa'ala 'alii Muhammad.

Wallahu'alam bishowab

#SETIP day21

You May Also Like

0 komentar