facebook instagram twitter youtube rss linkedin
  • Home
  • Inspirasi
  • Life Style
    • Parenting
    • Food
    • Travel
  • Writing
  • About Me
  • Contact
Powered by Blogger.

Golde Kindangen's Blog


“Aku menyukaimu.” Begitu dia  mendeklarasikan perasaannya padamu. Kamu yang terkejut, hanya duduk mematung. Diam termangu. Tidak yakin harus berbuat apa.

Foto :Pixabay.com

Kamu berniat memberi jawaban. Namun, belum sempat kamu menjawab rasanya. Dia pergi begitu saja. Tanpa pamit. Tanpa meninggalkan janji. Meninggalkan hatimu yang terlanjur menjadi miliknya, jadi merana. Dirinya yang menabur benih kasih, dirinya juga yang pergi. Membiarkanmu sendiri menjadi saksi saat benih itu tumbuh subur. Sekarat lalu mati.

Entah dia yang tidak peka atau kamu yang salah menduga. Menganggap posisimu penting di hatinya. Ia memang menyatakan rasa. Tapi, tak lebih dari itu. Apalagi setelahnya dia pergi begitu saja, menelantarkanmu yang terperangkap dalam harap manis cintanya.

Kamu yang tidak menyangka hal ini menimpamu, merasakan sakitnya terjebak dalam pusaran rasa cinta yang tak berbalas. Tersiksa menyumpahi rindu yang selalu meminta hak menetap di hati. Kamu sadar dirimu dibutakan ilusi, tetapi tak berdaya membebaskan diri. Mengutuknya dalam rindu tapi masih berharap dia datang kepadamu, membawa segenap rindu yang sama membuncahnya.

Butuh waktu lama bagimu menyadari, sudah tidak ada harapan lagi rasamu menjadi rasanya. Dirimu yang sudah lelah ditipu hatimu, akhirnya ikhlas membiarkan bayangnya menjauh lalu menghilang. Tidak pernah menghubungimu adalah bukti, dia memang tidak berniat menyertakanmu saat merancang masa depannya.

Katamu "Biarlah rindu ini berserakan di udara."  Bertemu di titik koordinat atau tidak, terserah saja. Toh, kalau takdirmu memang terikat padanya. Dia pasti kembali.

Thursday, February 13, 2020 3 komentar
Sejak dulu saya sering menjadi tempat curhat teman-teman. Padahal saya bukan tipe yang pandai memberi solusi. Risiko yang entah mengapa tetap saja mereka ambil. Terus saja curhat sama saya walau tanpa mendapat solusi. Wkwkwk

Foto : Koleksi Pribadi

Pas masih gadis dulu, yang sering dibicarakan biasanya tentang asmara. Kalo sekarang karena sudah menikah, topiknya pun beralih tentang pasangan atau keluarga.

Rata-rata mereka menceritakan tentang pernikahan yang tidak bahagia. Ada yang punya suami keras dan suka memaksakan kehendak, serta jarang memberi uang belanja. Ada juga yang punya pasangan tukang selingkuh, putus dari satu selingkuhan berlanjut ke selingkuhan lainnya. Ada juga yang suaminya sudah pengangguran bertingkah pula, minta dilayani bak raja dan suka marah-marah jika segala sesuatu tidak berjalan sesuai maunya.

Nah, yang terbaru teman saya curhat tentang rumah tangganya yang kelewat hambar. Enggak ada KDRT atau perselingkuhan, sih. Hanya hambar saja. Kebetulan si laki-laki tipe suami super kalem. Saking kalemnya jangankan menggombal istri, lha wong ngomong aja jarang. Kalo duduk di dekat bini kerjanya cuma main hp doang.

Sedangkan si istri tipe perempuan berapi-api yang penuh semangat. Language love-nya senang dipeluk, atau dibujuk pake kata-kata mesra yang lemah lembut. Menurut si istri, dia sudah mencoba menjadi manual book buat suaminya dengan memberi tahu apa saja yang bisa membuat si istri senang dan bahagia. Tetapi tetap saja sang suami enggak berubah juga. Tetap saja bawaannya sunyi macam kuburan di tengah hutan.

Padahal kalo menilik dari penampakan lahiriah. Mereka ini pasangan yang membuat iri.  Pasangan rupawan. Yang laki-lakinya ganteng, dan yang perempuan cantik. Tapi siapa sangka ternyata rumah tangga mereka saat ini sedang sakit, karena sang istri yang merasa selalu mengambil inisiatif mulai merasa lelah dan desperate luar biasa.

I felt pity for her

Mau sebenarnya membantu. Masalahnya saya sendiri paling bingung kalo dimintai nasihat. Lah, saya ini psikolog juga bukan. Penyeru yang banyak mengetahui ilmu agama juga bukan. Saya itu jagonya cuma menggombal dan menye-menye saja. Tapi menasihati orang. Aduh! Serem sekali itu. Bukan apa. Menurut sebagian orang saya ini sesat dan menyesatkan. Omongan Golde kok didengar. Membantu dari segi mananya? Ya, jadi takut aja kalo mereka malah terperosok ke lubang buaya gara-gara saya? Hehe

Lagi pula suami saya selalu mengingatkan, "jangan ngasih nasihat yang mama sendiri tidak pernah melakukan nasihat itu. Itu namanya sok tahu, Ma. Bahaya itu!"

Akhirnya setelah menimbang-nimbang keluar juga saran saya buat dia.

Kalo situasinya tidak bisa diubah, sementara kita masih ingin mempertahankan rumah tangga. Jalan satu-satunya ya berdamai dengan keadaan. Karena sumber ketidakbahagiaan dia adalah mengharapkan pasangan berubah sesuai maunya. 

Bagaimana kalo mindset-nya diubah. Mulai sekarang berhenti mengharap suaminya berubah, karena itu sama saja menggantungkan kebahagiaan kepada pasangan. Bagaimana kalo fokusnya dialihkan saja kepada membahagiakan diri sendiri. Menyayangi dan mencintai diri sendiri sedemikian rupa.Teknisnya terserah. Bisa menekuni hobi, menuntut ilmu lagi, memanjakan diri, mencoba hal-hal baru dan lain sebagainya. Pokoknya apa saja yang bisa membuat bahagia dan itu positif lakukan saja.

Konsep ini baru berapa tahun terakhir saya dengar, tapi kalo mempraktikkan dalam kehidupan sehari-hari sudah sejak dulu saya lakukan. Memang cara ini belum tentu mengubah situasi seperti yang diharapkan, tetapi setidaknya bisa mengalihkan pikiran buruk dari terus menyesali ketidakbahagiaan rumah tangga dan upaya menyelamatkan diri sendiri dari kehancuran juga.

Harapannya itu begini. Orang lain/ pasangan mau bersikap atau bertingkah laku macam apa, ya, itu urusannya dia. Bukan urusan saya. Persetan dengan mereka. Yang menjadi urusan saya bagaimana membuat diri sendiri bahagia, damai di batin, tentram di perasaan. Agak egois, sih kedengarannya. Ya, apa boleh buat. Namanya juga sedang menyelamatkan kewarasan diri kan.

Kayaknya gampang, ya? Hahaha
Bohong banget itu. Saya yang nulis aja capek, apalagi mempraktikkannya. Butuh kesabaran dan waktu yang lumayan lama itu. Tapi mengingat meraih self happines juga penting, apa salahnya dicoba. Mana tahu dengan semakin berbahagia kita, situasi akan berubah lebih baik dengan sendirinya.

Demikian kira-kira masukan dari saya. Entah ini solusi atau bukan, embuhlah. Semoga bermanfaat aja, ya

Wallahu'alam


Wednesday, February 12, 2020 4 komentar
Dalam hidup ini lumrah saja jika kita mengalami keterpurukan. Entah karena musibah atau serbuan masalah yang seolah datang tak henti-hentinya. Yah, namanya juga hidup di dunia. Mustahil seperti di surga yang akan terus merasa senang dan bahagia. Meski demikian, tak mungkin juga selamanya menderita bagaikan hidup di neraka yang pasti tersiksa.

Foto : pixabay.com

Selama hidupnya masih di dunia, sedih, senang, bahagia, nestapa pasti silih berganti saja. Seperti malam berganti menjadi siang. Seperti pelangi yang terbit setelah badai.

Nah, ternyata musibah tak selamanya buruk, loh, karena di balik musibah banyak juga hikmah positifnya. Apa saja hikmahnya, cekidot, ya:

1. Musibah Sebagai Sarana Melembutkan Hati

Musibah seringnya membuat kita kembali mendekatkan diri pada Allah. Dengan menumpahkan segala gundah gulana kepadaNya, bisa dikatakan sebagai upaya menjalin kemesraan kembali dengan Allah yang boleh jadi jarang kita lakukan saat hati senang.

Hal ini menunjukkan pengakuan bahwa kita ini hanyalah makhluk lemah. Sehebat apa pun manusia, tetap saja kita ini seorang hamba yang akan selalu bergantung kepada Allah. Setinggi apa pun kedudukan kita tetap saja kita bukan siapa-siapa yang akan selalu membutuhkan Allah.

Alhasil, kesedihan berguna untuk melembutkan hati, karena rasa tak berdaya seolah mengingatkan kita agar kepala yang selalu ditegakkan harus ingat untuk sering-sering menunduk dan bersujud. Nah, jika dihayati dengan baik, bukankah musibah justru dapat menanggalkan kesombongan dan ke-akuan manusia yang sering lupa bahwa sifat-sifat tersebut seharusnya milik Allah.

2. Saatnya Naik Kelas

Suka atau tidak, musibah yang menimpa adalah tanda kita mau naik kelas. Entah  itu dari segi keimananan ataupun taraf hidup yang biasanya akan meningkat. Memang musibah membuat kita sedih. Hal itu wajar saja, namanya juga kita hanya manusia biasa. Yang penting tidak berlarut-larut saja

Dari pada meratapinya yang berujung keluh kesah dan menolak takdirNya, lebih baik bersabar sambil terus berprasangka baik kepada Allah. Bahwa Allah tidak mungkin menguji hambanya diluar batas kesanggupan kita menanggungnya. Mana tahu kejadian ini caraNya mengangkat derajat kita ke tempat yang lebih tinggi. Oleh karena itu stay positif, aja, ya!

3. Menjadi Semakin Tangguh

Salah satu hikmah tertimpa musibah adalah membentuk pribadi menjadi lebih tangguh. Situasi sulit biasanya membuat kita jadi lebih kreatif memikirkan caranya bertahan, dan keberhasilan melewati semua badai akan membuat kita semakin kuat dan tumbuh menjadi lebih bijaksana.

Percayalah! Manusia tangguh bukanlah mereka yang terlahir kuat. Tetapi, orang lemah yang memilih bertahan melewati badai yang menerpanya tanpa melarikan diri.

4. Ujian Akan Menentukan Siapa Sebenarnya Dirimu

Kalo ingin melihat watak asli seseorang. Lihat dirinya saat berhadapan dengan masalah. Apakah dia akan lagi menghindar dari masalah tersebut atau justru menghadapinya dengan gagah berani dan penuh tanggung jawab?

Jika ujian ternyata membuat kita lari dari masalah. Berarti ini saatnya kita harus berubah, karena tantangan hidup ke-depannya hanya bisa ditaklukkan oleh orang-orang yang berani dan bukan untuk mereka yang suka melarikan diri.

5. Introspeksi

Saat menghadapi musibah sebaiknya kita introspeksi diri. Apakah peristiwa yang menimpa diri ini karena kelalaian atau tidak. Jika musibah terjadi karena ke-alpa-an berarti ini waktu yang tepat untuk memperbaikinya. Namun, jika musibah terjadi karena sesuatu di luar kendali kita berarti tugas kita hanyalah bersabar.

Demikian hikmah dibalik musibah. Ternyata, banyak hal positif yang bisa dipetik bahkan dari musibah sekali pun. Semoga kita semua di mampukan mengambil pelajaran dari hal tersebut. Amin.

Thursday, February 06, 2020 3 komentar
Tidak seperti yang sudah-sudah. Liburan yang lalu kami, aku dan keluarga kakak ipar memutuskan mengunjungi museum Lambung Mangkurat yang terletak di kotamadia Banjarbaru. Sebenarnya sudah lama berniat mampir ke sana. Cuma entah mengapa selalu lupa. Ada saja kegiatan lain yang didahulukan. Sehingga mengunjungi museum tak pernah dilakukan.

Museum Lambung Mangkurat

Apa mungkin karena letak museum yang tidak terlalu jauh? Biasanya sih begitu. Mungkin akibat letaknya yang dekat dari rumah mertua. Hanya memerlukan sekitar dua puluh menit menggunakan kendaraan, yang membuat niat mendatangi museum ini selalu terpinggirkan diganti mengunjungi tempat lain yang lebih nge-hits. Mikirnya, toh, mengunjungi museum bisa nanti-nanti saja.

Padahal mengunjungi museum tidak kalah asyik juga, karena selain bisa cuci mata kita akan mendapat pengetahuan baru tentang banyak hal.

Foto : Koleksi Pribadi. Rumah Adat Banjar

Benar saja, saat tiba di museum putra saya dan para keponakan merasa excited. Bertolak belakang dari perkiraan museum Lambung Mangkurat ternyata tempat yang sangat nyaman buat dikunjungi. Ruangannya yang ber-AC terasa adem dan membuat betah.

Tetapi tentu saja daya tarik utamanya adalah melihat-lihat benda peninggalan sejarah, diorama, membaca informasi tentang silsilah kerajaan Banjar, ulama-ulama kharismatik dan karya-karya mereka yang terpampang di sana, semua itu sungguh membantu pengunjung mendapatkan perspektif baru tentang hidup di masa lalu.

Kitab Sabilal Muhtadin karangan Syekh Arsyad Albanjari

Nah, apa saja keuntungan piknik ke museum, simak penjelasan di bawah ini:

1. Menambah Wawasan

Mengunjungi museum akan menambah wawasan. Maksudnya, melihat benda-benda atau fosil peninggalan zaman dulu kita jadi bisa mengira-ngira kehidupan seperti apa yang dijalani orang pada zaman dahulu. Alat-alat apa yang mereka gunakan untuk bertahan maupun mengatasi tantangan hidup yang penuh keterbatasan. Hal ini dapat membuka wawasan kita dalam melihat dunia ini

2. Tempat Terbaik Mempelajari Masa Lalu

Masa lalu memang sudah berlalu. Akan tetapi tidak berarti harus dilupakan. Bahkan, sering kita mendengar anjuran untuk belajar pada sejarah mengenai beberapa hal. Contohnya, memperkuat rasa cinta tanah air. Untuk hal ini kita bisa belajar dari kehidupan pahlawan atau orang-orang dulu yang berjuang mempertahankan kemerdekaan.

Alat apa yang mereka pergunakan untuk mengusir penjajah atau bagaimana cara mereka melakukan diplomasi. Semua itu selain akan kita temui di buku-buku sejarah, bisa kita temukan di museum. Tak heran jika museum dikatakan sebagai tempat terbaik mempelajari masa lalu.

3. Semakin Menghargai Sejarah

Jangan lupakan sejarah, karena yang membentuk keadaan kita sekarang, entah itu mental atau cara pandang adalah kejadian di masa dulu. Oleh karena itu anggap saja kunjungan ke museum untuk menyerap semangat kebaikan yang dilakukan orang zaman dulu. Bagaimana mereka berjuang untuk merdeka, atau bagaimana cara mereka memperlakukan alam dan hidup berdampingan secara harmonis, serta upaya mengatasi kesulitan yang dipenuhi keterbatasan demi hidup yang lebih baik.

4. Mensyukuri Hidup yang Ada dan Mengisinya dengan Hal-hal Positif

Salah satu hikmah mengunjungi museum, kita jadi semakin mensyukuri hidup yang  ada. Bayangkan jika hidup di masa yang penuh keterbatasan seperti di masa lalu. Bahkan, untuk makan saja harus berpayah-payah mengelola kebun, ladang atau sawah. Hidup tanpa penerangan yang memadai. Mau ke sana ke mari harus berjalan kaki karena tidak ada transportasi yang tersedia.

Itu belum termasuk menghadapi penindasan penjajah yang merampas kekayaan alam yang seharusnya menjadi milik kita. Sudah sepatutnyalah kita mensyukuri keadaan sekarang yang serba nyaman dan serba tersedia, sehingga ada kesadaran baru unyuk bertekad mengisi hidup dengan hal-hal bermanfaat.

5. Tempat Wisata Alternatif

Kalo kamu sudah bosan mengunjungi tempat wisata pada umumnya. Ada baiknya mengunjungi museum. Selain mendapat informasi tentang sejarah, melihat-lihat peninggalan zaman dulu bisa asyik juga, loh. Kamu juga bisa memiliki foto yang unik dengan latar belakang benda-benda peninggalan zaman dulu, yang pastinya tak kalah berkesan dibanding berfoto di tempat wisata mainstream

Demikian ulasan tentang manfaat mengunjungi museum. Dengan banyaknya kegunaan yang bakal kita dapatkan. Ternyata mengunjungi museum tak kalah asyik dibanding mendatangi tempat yang sedang ngehits ya. Semoga bermanfaat



Monday, February 03, 2020 3 komentar
Newer Posts
Older Posts

About me

About Me
Hai, nama saya Golde. Saya IRT satu orang putra, yang serius menekuni dunia menulis sejak tahun 2018. Saya telah menulis sebuah buku solo, beberapa buah antologi, dan menjadi penulis artikel lepas untuk media online.

Follow Us

Labels

about me Aktivitas Blogging Cerbung Cerpen Cooking Curhatku Drama Korea Family Food Inspirasi Kesehatan Keuangan kontak saya Movie Parenting Prosa Review Training Traveling Writing

recent posts

Total Pageviews

Blog Archive

  • ▼  2020 (10)
    • ►  October (5)
    • ▼  February (4)
      • Korban PHP
      • Cara Berdamai Dalam Rumah Tangga Kurang Bahagia
      • Hikmah dibalik Musibah
      • 5 Manfaat Mengunjungi Museum
    • ►  January (1)
  • ►  2019 (70)
    • ►  September (1)
    • ►  May (9)
    • ►  April (5)
    • ►  March (15)
    • ►  February (10)
    • ►  January (30)
  • ►  2018 (25)
    • ►  November (4)
    • ►  October (21)
  • ►  2017 (2)
    • ►  November (2)

One Day One Post Estrilook

One Day One Post Estrilook

Blogger Squad Estrilook

Blogger Squad Estrilook

Followers

FOLLOW ME @INSTAGRAM

Created with by ThemeXpose